Pages

Kamis, 09 Juni 2011

Organisasi dan manajemen

Berikut ini adalah uraian dari tugas saya tentang pengertian dari pengawasan (controlling), Fungsi pengawasan bagi organisasi, Langkah-langkah dalam proses pengawasan
* Pengertian pengawasan (controlling)

Menurut George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menurut saya, Pengawasan yaitu suatu proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, membandingkan antara apa yang sudah dihasilkan dengan apa yang telah direncanakan yaitu hasil dari kegiatan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak.
Misalnya: Kinerja pegawai diawasi, apakah capaian kerjanya sesuai dengan standart, kemudian apakah kerja karyawan seimbang dengan waktu dan gaji yang diberikan. Jika terjadi ketidaksesuaian maka harus dicari apa penyebabnya dan diperbaiki agar dapat mencapai tujuan.
* Fungsi pengawasan bagi organisasi.

Fungsi pengawasan bagi organisasi penting karena pengawasan digunakan untuk memastikan, mengecek, suatu proses kinerja untuk mengetahuai apakah yang telah direncanakan sudah berhasil dilaksanakan atau belum, jika ada kesalahan, maka dikoreksi, agar dapat mengatasi masalah sehingga dapat tercapai tujuan dengan efektif.
Contoh: Dalam suatu organisasi mempunyai rencana kerja seperti mengadakan seminar nasional yang menghadirkan pembicara Putra Nababan dan mempunyai target tiket seminar harus terjual minimal 75%, oleh karena itu pengawasan sangatlah penting untuk mengetahui apakah proses pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan rencana dan memenuhi target. Jika dalam proses pelaksanaan tersebut belum sesuai dengan rencana dan mengalami masalah maka harus segera dikoreksi dan menentukan solusi agar kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditentukan.

*Langkah-langkah dalam proses pengawasan
Jawab :
Langkah-langkah dalam proses pengawasan yaitu :
1) Proses penentuan standar dan metode pengukur kinerja
Jika suatu organisasi ingin mengukur kinerja maka harus menentukan standart karyawan.
Dalam menentukan standart dan metode pengukuran kinerja terdapat dua klasifikasi yaitu :
- Measurable/ tangible adalah standart yang dapat diukur misalnya target produksi.
Contoh: Meningkatkan laba suatu perusahaan agar laba dapat naik 100%, yang pada awalnya 100 juta, jika naik 100% maka akhir tahun menjadi 200 juta. Jadi perlu memperhitungkan berapa waktu yang dibutuhkan, tenaga dan alat-alat yang digunakan untuk mewujudkan target tersebut.
- Non-measurable/intangible adalah standart yang tidak dapat diukur secara nominal dan tidak berbentuk seperti semangat kerja orang, sikap dan perilaku kerja.
Contoh: Perusahaan dengan pelayanan publik bagian produksi baju dibanding kinerja kelurahan. Jika di perusahaan lebih measurable karena target dari perusahaan dapat diukur jika dikelurahan non-measurable karena layanan yang penting, dikelurahan kerja cepat tidak menjadi standart untuk mengukur suatu kinerja tetapi berbeda jika di perusahaan yang produknya terlihat.
2) Proses evaluasi atau proses penilaian
Suatu proses membandingkan antara hasil dengan standartnya untuk mengetahui apakah hasil yang diharapkan telah tercapai atau belum tercapai.
Misal: Dalam proses belajar mengajar di sekolah pasti akan dilakukan evaluasi seperti ujian untuk mengetahui hasil belajar dari siswa. Dari evaluasi tersebut dapat mengetahui hasil/ nilai dari siswa yang telah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3) Penentuan apakah kinerja sesuai standard
Penentuan kinerja sesuai standart adalah apakah kinerja yang telah dicapai sudah sesuai atau hasilnya ditemukan masalah dan kemudian harus ditentukan penyebab dan solusinya.
Misal: Jika terjadi suatu masalah maka harus dilihat lagi prosesnya, atau target yang telah ditentukan terlalu tinggi sehingga perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan menentukan solusi-solusi terbaik.
4) Proses perbaikan
Perbaikan supaya menjadi lebih baik. Apabila dalam proses pengawasan tersebut telah mencapai tujuan maka tujuan telah tercapai dengan efektif tetapi jika dalam proses pengawasan terjadi masalah/ kekurangan maka harus melakukan perbaikan.
Misal: Dalam pendidikan pasti mempunyai tujuan, target untuk mencapai tujuan yaitu nilai baik, jika nilai dari siswa kurang memenuhi standart maka harus dilakukan perbaikan dengan cara memberi tugas atau mengadakan ujian ulang agar tercapai tujuan yang telah menjadi target/ ketentuan.

0 comments:

Posting Komentar